Apa Itu Metaverse Dan Perannya Dalam Industri Masa Depan?

Dunia teknologi terus berkembang pesat, dan salah satu inovasi yang paling menyita perhatian adalah metaverse.
Dunia teknologi terus berkembang pesat, dan salah satu inovasi yang paling menyita perhatian adalah metaverse. Pemerintah Indonesia pun menjadikan konsep ini sebagai bagian dari strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional. Namun, apa sebenarnya metaverse itu, dan mengapa banyak pihak menganggapnya sebagai masa depan dunia digital?

Apa Itu Metaverse? Memahami Dunia Virtual Tiga Dimensi

Metaverse


Metaverse merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan semesta digital dalam bentuk tiga dimensi. Di dalamnya, pengguna dapat berinteraksi, bekerja, bermain, hingga membangun dunia virtual sendiri. Metaverse bukan sekadar visualisasi tiga dimensi, melainkan sebuah semesta digital yang bisa dihuni oleh avatar—representasi virtual dari manusia sesungguhnya. Di dalamnya, kehidupan digital bukan hanya ditonton, tapi benar-benar bisa dijalani.

 Metaverse memadukan kekuatan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk menciptakan dunia digital yang terasa hidup. Di dalamnya, pengguna tidak hanya melihat dan mendengar, tetapi juga bisa merasakan dan berinteraksi layaknya di dunia fisik. Berkat perangkat seperti sarung tangan heptik, komunikasi dan aktivitas di metaverse terasa semakin nyata—mulai dari berbicara, bersalaman, hingga menjalankan rutinitas seolah benar-benar ada di sana.

Istilah metaverse pertama kali muncul dalam dunia fiksi ilmiah. Konsep ini diperkenalkan oleh Neal Stephenson dalam novelnya yang berjudul Snow Crash, yang terbit pada tahun 1992 dan menjadi pondasi pemikiran awal mengenai realitas virtual masa depan. Namun, istilah ini kembali populer saat Mark Zuckerberg mengubah nama Facebook menjadi Meta pada 2021. Sejak saat itu, perhatian dunia mulai tertuju pada potensi besar yang terkandung dalam dunia virtual ini.


Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Dunia Metaverse

Metaverse



Salah satu daya tarik utama metaverse adalah fleksibilitas aktivitas yang dapat dilakukan di dalamnya. Pengguna bisa menciptakan karakter digital atau avatar yang mencerminkan dirinya. Avatar ini kemudian digunakan untuk menjalankan berbagai aktivitas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan di dunia fisik.

Mulai dari bekerja, menghadiri pertemuan bisnis, berbelanja, hingga bermain gim dan menghadiri konser virtual, semuanya dapat dilakukan di metaverse. Dalam beberapa platform gim seperti World of Warcraft atau Fortnite, pengguna bahkan bisa membeli dan menjual barang secara digital.

Beragam perangkat canggih seperti headset VR, smartphone modern, dan alat bantu sensorik lainnya kini menjadi jembatan antara dunia nyata dan dunia metaverse. Dengan dukungan teknologi ini, pengalaman digital terasa lebih nyata dan dapat dirasakan secara imersif. 

Untuk bisa menikmati metaverse secara optimal, penting bagi individu atau perusahaan meningkatkan kemampuan digital mereka. Salah satu solusi yang tersedia di Indonesia adalah RuangKerja, yang menawarkan pelatihan berbasis kebutuhan untuk mengenalkan dan mengadopsi teknologi metaverse secara efektif.


Peran Penting Metaverse dalam Transformasi Industri Global

Metaverse bukan hanya sekadar hiburan digital. Metaverse bukan hanya tentang dunia visual yang menarik, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi baru. Aset digital seperti cryptocurrency menjadi bagian integral dalam transaksi virtual, menggantikan mata uang konvensional dalam berbagai kegiatan ekonomi di dunia digital.

Lebih dari sekadar platform hiburan, metaverse menjadi wadah untuk menyatukan identitas digital, struktur ekonomi berbasis teknologi, dan sistem tata kelola yang transparan melalui teknologi blockchain. Ini adalah gambaran dunia baru yang sedang dibentuk secara perlahan tapi pasti. Teknologi ini menciptakan dunia tanpa batas di mana kepemilikan aset bisa ditransfer secara aman dan transparan.

Perusahaan teknologi besar seperti Meta, Microsoft, Nvidia, Unity, dan Roblox kini sedang berlomba-lomba membangun infrastruktur metaverse. Bahkan, banyak startup juga mulai terjun dalam pengembangan dunia virtual ini, menunjukkan potensi luar biasa dari sektor ini ke depan.

Menurut Mark Zuckerberg, untuk membangun metaverse dalam skala penuh bukanlah pekerjaan semalam. Ia memperkirakan bahwa pengembangan teknologi ini akan memerlukan waktu antara 10 hingga 15 tahun agar dapat benar-benar hadir sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Meski begitu, perkembangan saat ini sudah menunjukkan langkah besar menuju ekosistem yang semakin matang.


Potensi Metaverse di Indonesia: Peluang yang Tak Terbatas

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan metaverse. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan perusahaan teknologi seperti WIR Group dalam mengembangkan platform metaverse lokal.

Di Indonesia, metaverse mulai dirancang dengan pendekatan menyeluruh yang mencakup media sosial, gim daring, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), hingga integrasi dengan sistem cryptocurrency. Kombinasi ini menciptakan peluang baru yang potensial di berbagai sektor. Menurut CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, metaverse bisa diterapkan di berbagai sektor seperti pendidikan, pariwisata, perdagangan, dan bahkan layanan sosial.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai bahwa keunggulan Indonesia terletak pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Dengan jumlah penduduk yang besar serta tingkat konektivitas internet yang terus meningkat, peluang pengembangan metaverse di Indonesia semakin terbuka lebar.

Bayangkan Anda bisa mencoba pakaian secara virtual, lalu memesannya dan dikirim langsung ke rumah. Atau menghadiri konser favorit dari ruang tamu, berinvestasi dalam properti digital, bahkan menjelajahi tempat wisata secara daring. Semua ini bukan lagi sekadar impian, melainkan bagian dari masa depan Indonesia yang berbasis teknologi tinggi.

Posting Komentar

© CyberHan. All rights reserved. Developed by Jago Desain