Sebuah kejadian mengejutkan datang dari pabrik pengembang robot asal Tiongkok, Unitree Robotics. Salah satu produk unggulannya, robot humanoid Unitree H1, mendadak berperilaku agresif di tengah uji coba teknis. Peristiwa ini terekam oleh kamera CCTV dan kini viral di berbagai media sosial, termasuk TikTok dan X (dulu Twitter).
Detik-Detik Robot Humanoid Mengamuk di Pabrik
Dalam video yang beredar luas, Unitree H1 tampak sedang diam di posisi uji coba. Robot tersebut dipasangkan pada sebuah derek kecil sebagai pengaman selama pengujian. Namun, situasi berubah ketika tiba-tiba robot tersebut mulai bergerak liar.
Robot humanoid ini mengayunkan tangannya dengan keras. Ia tampak berusaha melepaskan diri dari alat penyangga. Aksinya tersebut hampir mengenai dua teknisi yang berada di dekatnya. Salah satu teknisi berdiri di depan, sementara yang lain berada di belakang. Keduanya segera panik dan terlihat mencoba menjauh untuk menyelamatkan diri.
Beruntung, aksi robot tersebut berhasil dihentikan sebelum melukai siapa pun. Salah satu teknisi dengan cepat menarik derek guna menghentikan gerakan liar Unitree H1. Tindakan cepat ini mencegah insiden menjadi lebih parah.
Penyebab Anomali: Kesalahan Kode Pemrograman
Menurut laporan dari berbagai media, penyebab utama insiden ini diduga berasal dari kesalahan dalam coding program pengendali. Robot Unitree H1 dirancang untuk menjadi asisten manusia. Fungsinya seharusnya mendukung kegiatan manusia, bukan justru membahayakan.
Kesalahan kecil dalam baris kode ternyata cukup untuk mengubah sebuah alat bantu cerdas menjadi potensi ancaman. Ini menjadi sinyal kuat bahwa dalam pengembangan robot humanoid, akurasi dalam pemrograman adalah faktor kritis yang tidak bisa diabaikan.
Harga Fantastis Robot Unitree H1
Robot Unitree H1 bukanlah perangkat murah. Menurut laporan dari Times of India, robot ini dibanderol sekitar 650.000 yuan atau setara dengan Rp 1,4 miliar. Harga tinggi tersebut mencerminkan kecanggihan dan kemampuan robot ini yang bisa bergerak layaknya manusia. Sayangnya, kejadian terbaru menunjukkan bahwa kecanggihan tanpa kontrol ketat justru berisiko tinggi.
Unitree Robotics Masih Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Unitree Robotics terkait insiden tersebut. KompasTekno menyebutkan bahwa informasi ini diperoleh dari sumber International Business Times pada Senin (12/5/2025). Publik dan komunitas teknologi kini menantikan klarifikasi dari pengembang, mengingat video tersebut telah menimbulkan kegelisahan secara luas.
Potensi Bahaya dari Robot Humanoid
Kejadian tak terduga yang melibatkan Unitree H1 kembali memicu diskusi hangat soal keamanan dalam dunia robot humanoid. Masyarakat mempertanyakan seberapa aman teknologi ini jika tidak dikendalikan dengan ketat. Bahaya tidak hanya berasal dari kerusakan perangkat keras (hardware), tetapi juga dari kerentanan sistem perangkat lunak (software).
Satu kesalahan kecil dalam kode bisa menimbulkan reaksi tidak terduga. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius: Apakah sistem keamanan dan pengawasan dalam industri robotika telah memadai?
Robot Berlari Maraton Bersama Manusia di China
Insiden Unitree H1 terjadi di tengah sorotan global terhadap kemajuan teknologi robotik di China. Pada bulan April lalu, sebanyak 21 robot humanoid ikut serta dalam ajang Yizhuang Half Marathon sejauh 21 kilometer di Beijing. Robot-robot berkaki dua itu berlari di lintasan khusus yang terpisah dari pelari manusia.
Ajang tersebut diikuti oleh berbagai perusahaan teknologi ternama, seperti X Humanoid, DroidVP, dan Noetix Robotics. Masing-masing robot didampingi oleh pelatih atau operator manusia. Bahkan, beberapa operator harus menopang robot mereka secara manual saat robot kehilangan keseimbangan.
Dari total 21 peserta robot, hanya empat yang berhasil menyelesaikan lomba dalam batas waktu empat jam. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi humanoid telah berkembang pesat, tantangan dalam daya tahan dan kestabilan masih besar.
Kebutuhan Akan Regulasi dan Standar Keamanan
Peristiwa ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam pengembangan robot cerdas. Baik di bidang manufaktur, hiburan, maupun layanan publik, robot humanoid semakin banyak digunakan. Namun tanpa regulasi yang tepat, penggunaannya bisa membawa risiko yang serius.
Teknologi memang bertujuan membantu manusia. Tapi ketika sistem gagal dan perangkat bertindak di luar kendali, konsekuensinya bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, pengujian, pembaruan kode secara berkala, dan evaluasi keamanan wajib menjadi bagian dari standar industri robotika.
